Vol. 8 No. 2 (2021): Allah yang Tak Terselami
Pengenalan akan Allah memengaruhi seseorang hidup di dalam penyembahannya. Israel yang menyembah anak lembu emas, sebelumnya hidup di dalam kemegahan yang fana dengan memakai perhiasan-perhiasan (Kel. 33:6). Bagaimana seharusnya kita hidup merefleksikan pengenalan akan Allah yang melewatkan kegemilangan-Nya kepada Musa? Disinilah kita mengerti apa artinya kebaikan TUHAN. Kebaikan yang bukan bersifat menetap melainkan yang lewat/transient/ passing. Kemuliaan TUHAN yang adalah kebaikan harus bersifat transient di dunia yang fana ini, jika tidak kemuliaan tersebut akan menghanguskan seluruh ciptaan ini. Demikianlah kebaikan yang orang Kristen hidupi di dunia ini. Impresi pada orang yang menerima kebaikan pun harus bersifat transient. Di dalam melakukan kebaikan yang transient inilah, kita mengikuti jejak kebaikan Tuhan yang telah dinyatakan kepada kita. Semoga di tengah pandemi yang kita harapkan berlalu, nafas kehidupan kita yang transient boleh menjadi passing goodness bagi orang lain. Kehidupan Yesus di dunia ini begitu cepat berlalu, hanya tiga puluh tiga dan setengah tahun dilaluinya. Namun Yesus meninggalkan kalimat terakhir yang menguatkan para murid dan kita di percakapan terakhir-Nya: Ego Vici Mundum/ Aku telah mengalahkan dunia (Yoh 16:33).
Front Matter
Editorial
Articles
-
The Significance Of Psalm Singing In Calvin's Liturgy Of The Lord's Supper And Its Relevance Today
Published: 2021-10-28Abstract Views: 359 times PDF Views: 545 times -
Theology In The Classroom How Tensions Help Teachers Reform Their Ideas On Education
Published: 2021-10-28Abstract Views: 326 times PDF Views: 331 times -
Bavinck's Theological Identity Regarding A Recent Criticism Of The Two Bavincks Hypothesis
Published: 2021-10-28Abstract Views: 354 times PDF Views: 657 times -
Caesar’s Coin and Church-State Relation in The New Order
Published: 2021-10-28Abstract Views: 434 times PDF Views: 665 times