Abstrak
Michael Welker memaparkan sembilan tingkatan yang mengonstitusikan normativitas dan bobot teologis sehingga teologi dapat disebut sebagai teologi. Terinspirasi darinya, penulis ingin berbagi tentang apa yang menjadikan suatu teologi itu merupakan sebuah teologi yang baik. Penulis memaparkan tujuh aspek yang dapat menjadi pertimbangan untuk mengembangkan sebuah teologi yang bermanfaat.
Unduhan
Referensi
- Calvin, John. Institutes of Christian Religion. Diedit oleh John T. McNeill. Diterjemahkan oleh Ford Lewis Battles. 2 vol. Louisville: Westminster John Knox Press, 2011.
- Drummond, Henry. The Greatest Thing in the World. Philadelphia: Henry Altemus, 1891.
- Flavel, John. The Whole Works of the Reverend John Flavel. Vol. 6. London, et al.: W. Baynes and Son; Waugh and Innes; M. Keene, 1820.
- Middleton, J. Richard. The Liberating Image: The Imago Dei in Genesis 1. Grand Rapids: Brazos Press, 2005.
- Schlatter, Adolf. Romans: The Righteousness of God. Diterjemahkan oleh S. S. Schatzmann. Peabody: Hendrickson, 1995.
- Schreiner, Thomas R. Romans. Baker Exegetical Commentary on the New Testament. Grand Rapids: Baker Academic, 2013.
- Thielicke, Helmut. The Evangelical Faith. Vol. 1. Diterjemahkan dan diedit oleh G. W. Bromiley. Grand Rapids: Eerdmans, 1974.
- Welker, Michael. “What makes theology theology?” Theology Today. 72/2 (2015). https://doi.org/10.1177/0040573615581549.