Menjadi Pembawa Damai
DOI:
https://doi.org/10.51688/VC12.1.2025.editorialKata Kunci:
perang, pembawa damai, shalomAbstrak
Konsep damai di Alkitab sangat dipengaruhi visi yang terkandung di dalam istilah Ibrani shalom. Frasa ini memiliki arti yang lebih dari sekadar gencatan senjata atau tidak adanya perang atau konflik. Shalom merujuk kepada kondisi yang sejahtera dan berada dalam hubungan yang harmonis dengan Allah, sesama manusia, dan ciptaan lain. Kejatuhan ke dalam dosa telah membuat umat manusia kehilangan shalom. Namun, Kristus mengerjakan karya penebusan yang memulihkan shalom dalam kehidupan manusia.
Statistik
Referensi
Brown, Francis, S. R. Driver, dan Charles A. Briggs. The Brown-Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon: With an Appendix Containing the Biblical Aramaic. Peabody: Hendrickson, 2015.
Mackintosh, Thomas, dan Vitaliy Shevchenko. “Putin announces three-day Russian ceasefire in Ukraine from 8 May.” BBC, 29 April 2025. https://www.bbc.com/news/articles/c62j1848509o.
Waterhouse, James, dan Aoife Walsh. “Attacks continue despite Putin's 'Easter truce' pledge, Zelensky says.” BBC, 20 April 2025, https://www.bbc.com/news/articles/c787v5gxny7o.
Wolterstorff, Nicholas. Until Justice and Peace Embrace. Eerdmans, 1983.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini mengikuti ketentuan Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Hak Cipta (c) 2025 Verbum Christi: Jurnal Teologi Reformed Injili. Hak tersebut dipegang jurnal dengan sepengetahuan penulis.