INTERPRETASI ATAS RELASI KOVENANTAL PRA KEJATUHAN- SEBUAH PENGEMBANGAN PEMIKIRAN HERMAN HOEKSEMA
DOI:
https://doi.org/10.51688/vc3.2.2016.art4Kata Kunci:
Alamiah-anugerah, relasi kovenantal, Kovenan Penciptaan, Herman Hoeksema, penatalayanan.Abstrak
Perdebatan dalam Teologi Kovenan seakan tidak ada habisnya. Meski kovenan di Eden pada umumnya diterima dalam aras Reformed, namun ada pula yang menolaknya, sebutlah John Murray dan Anthony Hoekema. Salah satu alasan penolakan terhadap Kovenan Kerja disebabkan absennya anugerah dalam konsep kovenan sebagai kontrak antara dua belah pihak. Tulisan ini akan menelusuri secara singkat ragam interpretasi mengenai relasi pra kejatuhan, yakni relasi alamiah-anugerah serta natur perjanjian pertama di Eden. Dari tinjauan kesejarahan tersebut terlihat bahwa anugerah terkait dengan relasi kovenantal yang independen dari relasi alamiah. Penulis akan mengargumentasikan bahwa relasi kovenantal bersifat universal dan inheren dalam karya penciptaan, oleh karenanya mencakup relasi alamiah, sehingga anugerah merupakan landasan bagi relasi Allah dengan Adam di Eden. Selanjutnya akan disajikan bahwa landasan anugerah tersebut tertuang dalam bentuk formal Kovenan Penciptaan. Dengan meminjam pemikiran Herman Hoeksema akan disimpulkan bahwa tujuan perjanjian di Eden adalah persekutuan dengan Allah melalui karya penatalayanan ciptaan.
Statistik
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2017 VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
hak dipegang jurnal dengan sepengetahuan penulis.